MMM Mulai Kolaps

Terhitung sejak Juni 2014 MMM sudah mulai kolaps. Para leader beralasan sedang fokus ramadhan dan mudik, sementara admin beralasan mengadakan maintanance atau perbaikan karena banyak terdapat akun abal-abal. Jadilah sistem down untuk sementara dan aktifitas PH (Provide Help) serta GH (Give Help) tidak bisa dilakukan.

Alasan maintenance ini sebenarnya baru muncul setelah banyaknya komplain bahwa member kesulitan melakukan GH -yaitu modal + 30% profit. Karena GH sudah tersendat sejak bulan Juni, namun sampai Juli masih belum tuntas.

MMM awalnya menyatakan hanya akan melakukan maintanance selama 72 jam/3hari, seharusnya 27 Juli website sudah aktif. Namun kemudian kembali muncul pengumuman bahwa mereka menunda sampai 3 Agustus dengan ragam alasan yang dibuat logis.

7 hari sebenarnya tak terlalu lama, tapi tidak bagi mereka yang sedang menunggu sesuatu. Harapan bahwa setelah 3 Agustus para member bisa melakukan GH rupanya masih harus bersabar lagi, karena GH tak kunjung lancar. Banyak kasus kemudian muncul seperti Leader Mahdi Siraj yang saya perhatikan di forum-forum sudah menyedot banyak uang member hingga ratusan juta rupiah. Bagaimana bisa? Jelas saja bisa karena MMM adalah aktifitas arisan berantai di mana membernya akan saling transfer ke member lain yang sama sekali tidak pernah diketahuinya.

Setiap member yang melakukan PH kemudian bisa GH sebulan setelahnya. Inilah alasan kenapa member melakukan transfer (PH) ke member lain, karena berharap sebulan setelahnya mereka mendapat transfer (GH) dari member lain dengan jumlah nominal PH + 30%. Jadi kasus Mahdi Siraj bukanlah kasus yang luar biasa, dia melakukan GH dengan menyedot dana PH para member MMM mulai dari nominal 100 ribu rupiah sampai yang puluhan juta adalah sesuatu yang on the track sebenarnya. Meski kemudian dibuatlah opini bahwa Mahdi Siraj ini adalah akun abal-abal dan para leader menghimbau agar tidak mentransfer ke akun Mahdi Siraj plus beberapa nama black list di MMM.

Bukan kebetulan sebenarnya kalau saya sudah memprediksi hal ini akan terjadi. Dan sedikit kebetulan karena pada saat itu saya memprediksi paling lama MMM ini hanya akan bertahan 6 bulan. Tentu dengan prediksi ganda bahwa dalam tulisan “MMM Indonesia Penipuan Baru Yang Meresahkan” kemungkinan akan tutup saat pengelola situs sudah mencapai target nominal jarahan yang mereka rencanakan (bisa milyar atau triliun). Tulisan itu saya tulis pada 4 Maret 2014.

Saat ini sebagian kecil GH memang masih ada yang terealisasi dan semua nominalnya hanya 100 ribu rupiah. Tidak lebih. Semetara GH dengan nominal diatas itu dipastikan sedang pending, atau istilah member MMM “sedang antri”.

Dalam keadaan seperti sekarang, para leader kemudian menyerukan untuk melakukan PH masal. Alasanya? Karena saat ini MMM sedang krisis karena akun abal-abal yang sudah bayak menyedot dana PH, sehingga GH menjadi macet. Para leader kemudian melakukan rapat-rapat dan didokumentasikan dalam bentuk video (bisa search di youtube) yang menyatakan bahwa mereka sedang atau berencana untuk melakukan aksi PH masal dengan nominal puluhan milyar rupiah, dengan harapan sistem dan sirkulasi uang di MMM bisa lancar. Uniknya, para leader ini masih mengajak semua member untuk ikut melakukan aksi PH masal bersama. Seruan inipun mendapat respon positif dari banyak member. Dengan dalih berjuang bersama, mereka rela melakukan PH kembali, meski masih banyak GH mereka yang tersendat.
Dengan sifat sok berjuang dan peduli pada nasib MMM, masih banyak member yang mengkampanyekan untuk melakukan PH.

Namun, ada juga member yang sudah mulai sadar dirinya tertipu. Mereka ini kemudian menawarkan akun MMM dengan harga miring. Contoh: akun dijual, posisi GH 50 juta, saya jual 20 juta. Lagi butuh uang untuk nenek operasi, sakit parah. Dan alasan yang dibuat logis lainya. Kalian bisa search di google, ada banyak sekali orang yang menawarkan akun MMM dan bahkan siap untuk COD di manapun untuk menunjukkan keseriusan mereka. Entah apakah sudah ada yang laku terjual atau tidak, yang jelas iklan semacam itu sangat banyak sekali.

Kesadaran mereka ini mungkin muncul karena media nasional semacam kompas sudah mulai membahas soal MMM, berikut dengan tanggapan OJK dan pihak terkait. Apalagi belum lama ini TVOne juga sudah pernah membahas dalam satu segmen berita tentang MMM dan secara tersirat menghimbau agar masyarakat menghindari hal yang tidak jelas dan legal.

OJK melalui Kompas, baru menyatakan ilegal pada 14 Agustus. Sementara saya sudah menuliskanya sejak 4 Maret, bahkan ada juga Kompasianer Agung Soni yang lebih dulu menuliskan tentang MMM, namun tidak meletakkan MMM sebagai judul tulisan. Jadilah tulisan saya dengan judul cukup provokatif lebih banyak dibaca orang. Jelas media mainstream sudah sangat lambat merespon dan memberitakan, padahal beberapa kasus seperti DPR yang kagok saat ditanya Mahasiswa pada kunjunganya begitu cepat diberitakan.

Pemberitaan MMM pada Agustus sudah cukup baik, meski sebenarnya tanpa pemberitaanpun member MMM sudah mentok dan kesulitan menemukan member baru untuk bergabung, karena sistemnya sudah mulai kolaps dan terus menerus pending sejak Juni. Kepercayaan member lama juga sudah semakin berkurang.

Yang kurang dari respon pemerintah dan pihak terkait adalah himbauan secara tegas agar masyarakat tidak ikut bergabung dengan MMM. Karena sampai sekarang masih cukup banyak member yang nasih melakukan PH sambil terus berharap akan mendapat GH. Himbauan tegas ini diharapkan bisa lebih didengar daripada tulisan seorang kompasianer yang belum terkenal seperti saya. Hehe karena kebanyakan orang masih melihat siapa yang menuliskan, bukan membaca apa yang coba disampaikan. Dan saya sudah cukup banyak mendapat respon negatif, komplain, dan permusuhan tanpa kesepakatan dari teman-teman dunia nyata dan maya yang terpaksa atau secara tidak sengaja membaca tulisan saya tentang MMM. Ya, tulisan tersebut sudah dibaca lebih dari 160ribu viewer.

Melihat fenomena MMM (Manusia Membantu Manusia) yang cukup sukses menipu banyak uang dari member, kini muncul SSS (Sama Sama Sejahtera). Entah apakah ini adalah ulah orang yang sama, gagasan dari orang oportunis atau dari member MMM yang sudah terlanjur rugi, ingin mendapatkan uang mereka kembali dengan cara yang sama. Yang jelas ini sudah sangat meresahkan karena SSS ini memiliki sistem yang sama persis dengan MMM baik dari istilah PH dan GH sampai sistem hitung-hitungan keuntunganya yang semu.

Mungkin nominal milyaran dan triliun untuk kasus nasional sudah terdengar biasa dan tak terlalu wah, tapi uang di MMM bukanlah milik orang-orang kaya. Dana besar tersebut hasil dari himpunan banyak orang dengan nominal maksimal perorangnya karena mengejar untung 30%. Bisa dari hutang, jual tanah atau gadai motor dan sebagainya. Ini berdampak pada kehidupan mereka setelahnya. Dan jika klaim MMM bahwa member mereka sudah mencapai 5 juta akun, maka jelaslah ini menyangkut kehidupan sosial banyak orang. Meski angka tersebut tidaklah pas 5 juta orang, karena satu orang bisa memiliki banyak akun namun tetap saja angka yang sangat fantastis.

Keadaan seperti ini harus segera berakhir. Jika MLM tidak bisa terjangkau hukum dan masih cukup terlihat ada transaksi bisnisnya, maka untuk kasus MMM ini harus lebih ditanggapi secara serius. Karena kalau tidak, masyarakat akan mendapati masalah yang sama dengan nama yang berbeda. Setelah MMM, muncul SSS mungkin setelahnya bakal muncul BBB (Bukan Bisnis Biasa) dan sebagainya. Pemerintah dan media dalam hal ini harus bekerja sama untuk memberantas penipuan semacam ini karena masyarakat kita masih banyak yang berpikir instan untuk mendapatkan kesejahteraan. Ini juga untuk melindungi rupiah agar tidak terjadi lagi pencurian oleh MMM yang berpusat di Russia.

Kalaupun tidak bisa menangkap para leader dan admin untuk dimintai keterangan, setidaknya hal ini harus dipublikasikan secara masal karena sudah merugikan banyak orang. Kasus yang seharusnya memilki porsi pemberitaan yang setara dengan korupsi nasional. Meski pemerintah harus mengusahakan secara maksimal agar otak dari semua ini bisa ditampilkan ke publik melalu media nasional sebagai pembelajaran bagi masyarakat ke depan. Agar para member berhenti berharap GH. Agar member yang sudah sadar dan ingij menipu member yang belum sadar dengan menjual akun juga berhenti spamming dan merasakan susah ini bersama dengan member yang lain. Agar permasalahan ini segera tuntas dan masyarakat move on dari kegalauan ini.

Tidak ada yang terlambat. Mari bersama memberi pencerahan bagi sesama. Kadang kenyataan memang terdengar kurang nyaman, namun kita harus siap mengatakanya secara tegas dan jelas meski resikonya adalah akan dibenci oleh komunitas tersebut. Tapi saya rasa harus ada yang mengatakanya, atau penipuan ini akan terus merugikan lebih banyak orang.

Sumber : regional.kompasiana.com/2014/08/25/setelah-mmm-muncul-sss-pemerintah-dan-media-harus-tanggapi-serius-675019.html

 

aduh.... baca ini trid... bisa dirapikan ga gan tridnya?

 

Sudah kuduga...

 

turut berduka buat semua member yg belum balik modalnya..

 

MMM - Manusia Menipu Manusia

 

ko singkatannya ga dikasih penjelasan dulu? Jd MMM itu apa? Maksudnya arisan ya gan?

 

Masih saja heran,,,
Dari sejak jaman tahun zeboth, yg namanya money game itu pada akhirnya juga berakhir demikian sama persis-sis. Masih belum kapok juga?...

 

Seperti sudah banyak yang orang duga. Tidak akan bertahan lama

 

dah ngira kok

 

ane gak baca sampai habis,ane baca 2 kalimat saja terlalu panjang dan maaf sedikit krg rapi.Tapi point nya adalah bisnis seperti ini reinkarnasi dari bisnis sebelumnya seperti JSS Tripler,money game dll.Dan alasan klasik klo mau kolaps ya seperti alasan diatas,sibuk,fokus ramadan,mudik dll.Jadi,cara2x yg pada intinya "money get money" sebaiknya dihindari.

 

Nah kaaaan.....

 

kasian bagi yang sudah masuk ke sana

 

kalo ane sih gak kasihan ama korban... lah, salah mereka masih percaya ama gituan.
pdahal sblumnya udah byak yg kena tipu ama model sejenis.

 

Banyak orang berkeinginan mendapatkan uang secara instan sehingga menghalalkan yang haram. Apakah mereka tidak sadar, "profit/keuntungan" 30% yang mereka bilang itu sebenarnya adalah Riba' yang sama saja dengan bunga bank. Ya ini adalah Riba, coba tanyakan pada diri anda sendiri, apakah anda memperoleh keuntungan itu dari hasil berdagang atau jual beli? Tentu tidak, anda mendapatkan keuntungan itu dengan menghutangkan uang anda yang mana saya rasa ini sama saja dengan renternir. Bagaimana tidak pegadaian saja yang dengan bunga 10%-15% sudah cukup memberatkan apalagi dengan bunga 30%.

Sabda Rasululullah SAW, “Akan datang kepada umat ini suatu masa nanti ketika orang-orang menghalalkan riba dengan alasan aspek perdagangan” (HR Ibnu Bathah, dari Al ‘Auzai).

Dalam kehidupan yang semakin sulit ini, memang ada yang tidak memperdulikan lagi masalah halal dan haramnya bunga riba. Bahkan ada pendapat yang terang-terangan menghalalkannya. Ini dikarenakan keterlibatan sistem kehidupan Sekularisme Kapitalisme Barat serta sistem Sosialisme Atheisme. Bagi yang masih berpegang teguh kepada hukum Syariat Islam, maka berusahalah agar kehidupannya berdiri di atas keadaan yang bersih dan halal.

Di dalam Sunnah, Nabiyullah Muhammad saw.
"Satu dirham riba yang dimakan seseorang, dan dia mengetahui (bahwa itu adalah riba), maka itu lebih berat daripada enam puluh kali zina”. (HR Ahmad dari Abdullah bin Hanzhalah).

“Riba itu mempunyai 73 pintu, sedang yang paling ringan seperti seorang laki-laki yang menzinai ibunya, dan sejahat-jahatnya riba adalah mengganggu kehormatan seorang muslim”. (HR Ibn Majah).

Jadi guys tinggalkan lah MMM atau SSS atau apapun namanya yang memakai kedok seperti mereka, karena ini merupakan tipu daya syeitan...

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Skema perputaran uang ala Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) atau di Indonesia dikenal dengan Manusia Membantu Manusia tampaknya mulai goyah. Sejumlah partisipan mengeluhkan perputaran dana di sistem MMM itu mulai macet.

Salah satunya dikeluhkan oleh Ama, partisipan MMM asal Kota Cirebinm Jawa Barat. Pria yang menolak menyebutkan nama lengkapnya ini mengaku sudah tidak menerima kiriman dana/bantuan alias get help (GH) dalam tempo lebih dari sebulan. Padahal, ia sudah mentransfer dana atau membantu partisipan lain alias provide help (PH) pada Juli 2014. "Aturan mainnya, jarak antara waktu melakukan provide help dan menerima get help tidak pernah lebih dari waktu sebulan," tuturnya, Senin (25/8/2014).

Sekedar mengingatkan, dalam skema MMM, setiap partisipan yang melakukan provide help dijanjikan mendapatkan kembali seluruh dananya, plus 30 persen daru jumlah provide help yang dikirimkannya.

Ama bercerita, awak bergabung dengan MMM, ia hanya butuh waktu 30 hari untuk mendapatkan kembali uangnya. Lantaran selalu berjalan mulus dan jumlah dananya tumbuh cepat, ia mengajak 17 anggota keluarganya.

Sayang, hingga kini, dana PH yang disetor 18 partisipan ini tidak kunjung kembali. "Total Rp 135 juta dana milik kelompok kami yang nyangkut," tuturnya,

Ama juga mencium gelagat MMM yang semakin mencurigakan. Misalnya, sistem MMM memerintahkan artisipan melakukan PH massal senilai Rp 100.000. PArtisipan yang sudah balik modal (BEP) pun diminta membatakjab get help. Bahkan, partisipan level manajer 10 (memiliki downliner 10 orang) wajib melakukan PH senilai Rp 1 juta per bulan, dan manajer 1.000 wajib menyetor PH senilai Rp 5 juta per bulan.

Tunggu janji pengelola

Lantaran mencium gelagat tak baik, Ama berinisiatif membentuk forum partisipan MMM. Fungsinya, mempermudah komunikasi antara partisipan MMM yang bernasib serupa. "Juga berfungsi sebagai wadah jika partisipan ingin membawa kasus mereka ke ranah hukum," ujarnya.

Dedi Erlangga, peserta MMM Indonesia asal Kalimantan Tengah juga mengeluhkan kesulitan mendapatkan get help hingga kini. Padahal, pria yang berada di posisi manajer 1.000 ini sudah melakukan provide help sebesar Rp 7,5 juta sebelum Lebaran.

Pria yang sudah bergabung dengan MMM selama delapan bulan ini bercerita, sebelumnya, sisetem MMM memberi tahun kepada setiap partisipan, bahwa transaksi provide help dan get help akan non aktif pada H-3 sampai H+3 Lebaran. Nyatanya, pasca H+3 partisipan MMM yang telah provide help sebelum Lebaran tidak kunjung mendapatkan get help.

Untuk membahas persoalan ini, Dedi dan manajer 1.000 lainnya telah bertemu dengan pendiri (founder) dam pengelola MMM pada 22 Agustus 2014 di Semarang. Namun, belum ada langkah konkret yang dijanjikan founder.

Founder hanya meminta partisipan tidak terpancing isu-isu negatif dan tetap tenang. "Makanya, saat ini, saya memutuskan untuk menunggu informasi dari founder saja," ucap Dedi.

Sumber : bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/08/26/101449626/Investasi.MMM.Mulai.Goyah

 

Semoga yang sudah kena korban dari penipuan MMM akan selalu di beri semangat dan tetap tabah.
yang perlu di dapatkan dari kasus MMM ini adalah jngn pernah percaya dengan Money game apapun anda tidak akan menderita dan menyesal sekarang tapi akan menderita nanti, setelah anda tahu bahwa bisnis ginian adalah tipu.

 

Ya spt itulah resikonya ikutan money game , harus siap klo jd scam sewaktu wktu..
Masih heran aja klo ada orang yg berpikiran bs langgeng dpt duit dr jalan spt itu

 

Sebenarnya kasus semacam ini sudah banyak terjadi.. awal mula 100 ribu trus dapat kembalian 130 trus ngajak sodara, tetangga dll hingga akhirnya ADMINNYA KABURRR...
Secara logika gak akan masuk akal dapat laba 30 persen dalam 1 bulan tanpa ada resiko kehilangan..
Mending ikutan trading aja skalian.. dengna resiko hampir 100% tapi profit kalo mujur bisa lebih dari 200%...

Bagaimanapun tidak ada investasi yang tak beresiko.. lah jual pecel aja resikonya gak laku pecelnya kok...

hanya orang yang keblinger yang mau ikutan MMM.. so resiko tanggung sendiri.. sorri... agak keras komen aq..

 

siap cepat dia yang dapat...
yang lambat ( terakhir) ya buntung dech...

 

Namanya juga moneygame...klo dah ga ada darah segar pasti lgsg gulung tikar gan