(Motivasi) Dari Jakarta ke Surabaya Modal 44.000 Rupiah? Bisa!

Saat blogwalking saya menemukan posting bagus, mudah-mudahan bermanfaat buat temen-temen semua

Masih ingat iklan mobil Isuzu Panther? Cring…cring….empat-puluh empat ribu! (dengan logat Bali)

Ya, iklan mobil itu mengatakan perjalanan Jakarta-Surabaya hanya menghabiskan BBM senilai 44ribu rupiah saja. Waktu itu harga BBM solar berapa ya seliternya? hihihihi.

Nah, Sekarang pertanyaannya,“MUNGKINKAH sekarang KITA MELAKUKAN PERJALANAN JAKARTA-SURABAYA dengan MODAL 44Ribu?”

Kalau pakai logika orang sekolahan, jelas tidak mungkin. Karena ongkos termurah kereta atau bis kelas ekonomi saja sudah diangka seratusan ribu. Tapi, jika seorang yang bermental entrepreneur, MUNGKIN! Karena bagi seorang entrepreneur, NOTHING is IMPOSSIBLE, and IMPOSSIBLE is NOTHING.

CARANYA?????

Caranya adalah, uang tersebut dibelikan aqua gelas, dan dijajakan diatas kereta api/bus ekonomi. Nah, Jadi mungkin kan?

Dengan menjajakan aqua gelas seperti ini kita jadi bisa melakukan perjalanan Jakarta – Surabaya gratis plus dapet keuntungan dari hasil jualan kita (kalau laku). Jadi pengasong di KA/Bis ekonomi biasanya tidak dipungut biaya oleh kondektur. Satu-satunya yang harus dikorbankan adalah waktu, tenaga dan kenyamanan.


Inilah yang disebut bermental pengusaha. Atau saya lebih suka menyebutnya dengan: Kecerdasan Pengusaha yang menggunakan otak kanan. Demi mencapai Surabaya dengan uang 44rb,kita mampu mengorbankan rasa malu dan rasa lelah. Mental seperti inilah yang seringkali ditanyakan dan tidak dimiliki oleh orang yang bercita-cita jadi entrepreneur, namun sangat pekat dengan ilmu sekolahan, alias produk sekolahan Indonesia.

Sungguh, jangan MUNGKIR, jangan DIBANTAH, sekolah kita (minimum 12 tahun SD-SMA) mengajarkan kita berpikir yang normal-normal saja, berpikir linier, tidak berani mengambil resiko, takut gagal, malu, gengsi dan sebagainya. Sekolah tidak mengajarkan kita berpikir OUT OF THE BOX, yang terbukti banyak membawa orang menjadi seorang yang sukses luar biasa dengan cara yang mudah dan sederhana. Saya suka menyebut keadaan berpikir out of the box ini sebagai: KISS (Keep It a Simple Stupid). Atau, carilah solusi dengan cara GOBLOK!

Seorang yang bercita-cita jadi entrepreneur sukses, harus mempersiapkan mental seperti ini, yang berani lelah, berani mengambil resiko ditolak, diusir (oleh kondektur), bahkan menghabiskan waktu yang lebih banyak dari apa yang kita duga sebelumnya.

 

setuju mastah.
kalo di online gampang ngakalinnya.. bikin id baru, mail baru, ym baru .. jadi ga malu kalo nyomot kerjaan2 sepele (dan recordnya bersih )

 

Mungkin aja gan,
ongkos kereta ekonomi dihari normal sby-jkt cuma rp. 35.000 kok qw prnah nyoba...
klo naek bis ke jkt gak ada yg ekonomi yg ada cuma eksekutif harganya kisaran rp. 325.000 s/d rp. 400.000 (ini ongkos dari bangkalan (madura) s/d jakarta tawar harga).

 

Yups, pernah kepikiran begini. Dan memang cara cara seperti otak kanan memang terbilang agak aneh tapi keren :-bd

 

ane kepikiran ancamannya malahan

1) mestinya "pedagang asongan" itu kan ganti2 bis/KA. mungkin ga kalo sepanjang jalan JKT-SBY cuma dalam 1 kendaraan?

2) gimana kalo ntar malah dapet resiko keamanan?

yg pertama sih mungkin aja, tapi yg kedua juga mungkin kok.

bukan pesimis, ngajak diskusi aja.

 

Kl gitu ane ikut cara agan, naek kereta ekonomi aja. Berarti 44rb-35rb = 9rb masih ada sisa, lumayan.
Eh tp ini dari Surabaya-Jakarta. Kalo dari Jakarta-Surabaya? Linglung nih ane. wkwkwkwk

 

woong suraboyo toh gan, ini pengalaman y gan

 

sama aja gan. ane juga pernah naik dari jakarta juga seharga 35ribu.

masalahnya cuma satu: itu pas weekend, jadi kereta penuuuh banget sampe ga dapet tempat buat jalan masuk kereta.
di pintu udah dipepet sindikat pencopet, eh (untungnya) pas berdiri di depan toilet sempet "dipalak" kondektur yang jualan kursi seharga 30ribu.
bayar pake 50ribu, dia bilang mau dicariin kembalian dulu, nanti dikasih. tapi nyatanya sampe turun tetep ga dikasih.

akhirnya bayarnya 35ribu + 50ribu. hehehe.

 

hadeuuuhhh... turut prihatin gan.

 

Nikmati prosesnya dalam berusaha dan buat jalan kesuksesanmu sendiri jadi ingat tahun 2008 pas masih kuliah sewaktu saya bilang males kerja kantoran di bilang gila sama teman-teman 1 angkatan

 

Ga kepikiran bakal di "sikut" sma pedagang yg lain gan? :-D

 

ane juga ikut ide agan agan yang naik kereta bayar 35 rbu, keretanya namanya Gaya Baru Malam Selatan, trayek jakarta kota-surabaya gubeng (seingat saya). Kalau mau lebih ekstrim bisa naik kereta minyak, gratis tp harus extra waspada.
Kalau jadi asongan di kereta kyknya gk bsa gan, soalnya peraturan skrg seller asongan gk boleh jualan di dalam gerbong kereta, kecuali saat kereta berhenti di stasiun. Sekedar ingin ikut berdiskusi. Hehe. Tp btw nice share gan.

 

ide yg menarik, tapi resikonya hrus dipikir juga

 

Setuju dengan jalan pikiran dan esensinya, jiwa entreprener kita (sori ane) memang payah. Belum apa2 dah takut ini itu.. Secara, kenyataannya ane pernah perjalanan Bandung-Surabaya (turunnya di sidotopo bukan di gubeng) gratis numpang kereta barang kosong. Waktu itu ane masih kuliah pengin coba keberanian dan hidup blangsak seperti orang2 dibawah garis kemiskinan. Ane bermodal gitar (ngamen) buat makan sehari-hari. Tau ga, ane di gerbong kereta itu gabung ama anak sesama pengamen yang rata2 anak jalanan/ preman, ternyata ane disambut baik sama mereka dan kebersamaan diantara kami sangat terasa karena merasa sesama pengamen. Pelajaran yang ane dapet dari pengalaman itu; ternyata jika kita pandai membaur dengan lingkungan kita pasti bisa diterima di lingkungan tersebut dan jangan pernah meremehkan orang lain yang kita anggap penjahat dan tidak layak bergaul dengan kita. Sumber: pengalaman pribadi..

 

Serius gan, temen ane pernah nglakuin ini.
Dia beli botol Aqua, engga dijual tapi. Hanya kamuflase supaya engga bayar kereta. Jadi kalo ada tukang karcis, dia pura2 jual Aqua.
Dari Malang - Jakarta lho!

Duitnya ngepres buat liat Arema....

keren bner whwhwh