Kelirumologi SEO, Temukan Kekeliruan dalam SEO! Kelirumologi berasal dari kata 'keliru' dan 'logos'. Dalam ilmu SEO, ada sejumlah kelirumologi yang tak perlu diyakini. Mungkin saja ada kelirumologi yang selama ini Anda yakini, mungkin saja tidak. Apa sajakah itu? Berikut ini adalah kelirumologi SEO. 1. Blog tak ber-PR (PR 0) tak bisa mengalahkan blog ber-PR Jika Anda meyakini bahwa blog dengan pagerank 0 tidak bisa mengalahkan blog ber-PR dalam posisi SERP, Anda salah. Karena ternyata pagerank tak terlalu berpengaruh dalam posisi SERP. Hal ini saya sadari saat blog saya berada di posisi 10 besar, namun di bawah 5 besar, saya meyakini bahwa saya akan sulit menembus posisi 1 Google. Namun, setelah 1-3 bulan, blog saya yang tak ber-PR mampu mengalahkan situs ber-PR hingga akhirnya ke posisi 2. Meski posisi 2, setidaknya saya sudah tidak meyakini kelirumologi bahwa blog tak ber-PR tidak akan mampu mengalahkan blog ber-PR. 2. Banyak link keluar tidak baik untuk SEO Kelirumologi SEO berikutnya adalah terlalu banyak link keluar tidak baik untuk SEO. Sebenarnya penulisan link sumber pada artikel berguna untuk memperkuat kebenaran isi artikel, sehingga kalau pembaca belum terlalu percaya bisa meneliti sumbernya. Contohnya adalah Wikipedia, banya artikel Wikipedia yang mengandung link keluar pada bagian pranala luar. Ah, Wikipedia kan situs besar. Okelah, saya ambil contoh situs social bookmark. Situs yang seringkali digunakan blogger untuk berburu backlink ini mengandung banyak link keluar. Tapi apa dampaknya untuk SEO? Masih banyak situs social bookmark yang ber-pagerank. Mungkin adanya link keluar lebih tepatnya bisa membuat pengunjung blog mengklik tersebut yang pada akhirnya meninggalkan blog kita. Ingat! Link iklan, link blogroll, dan link footer juga termasuk link keluar, yang artinya setiap halaman post juga mengandung link itu jika Anda memasang link-link tersebut. Hal ini bisa dibuktikan jika link blog Anda dipasang di blogroll lain lalu Anda cek backlink blog Anda, maka bukan hanya backlink homepage saja yang Anda dapatkan, melainkan setiap link di blog tersebut. 3. Makin panjang artikel makin bagus Sebenarnya membuat artikel yang tidak terlalu pendek berguna untuk menurunkan bounce rate. Karena, dengan artikel yang panjang, logikanya pengunjung bisa lebih lama dalam membaca artikel tersebut. Namun, kalau memang artikel yang dibuat tidak perlu panjang-panjang, tidak usah dipaksakan. Misalnya, postingan tentang "cara membuat jus jeruk", saya kira ini adalah artikel yang singkat, tidak perlu panjang-panjang. Jadi, tak perlu memaksakan dengan menambahkan "jenis-jenis jeruk" agar artikel terlihat panjang. Bisa-bisa pengunjung malah tidak betah membaca karena tidak to the point dan bahkan malah menutup halaman blog. Artikel yang terlalu panjang yang sebenarnya tidak perlu terlalu panjang namun dipaksakan agar panjang juga membuat bacaan menjadi kurang terarah. Bisa Anda bayangkan sendiri, ketika mengunjungi sebuah blog, sebelum Anda membaca, Anda sempat memperhatikan betapa panjangnya artikel tersebut, apakah Anda akan membaca semua bagian artikel tersebut? Itulah sejumlah kelirumologi SEO menurut opini saya. Anda boleh saja menyatakan kalau apa yang saya jelaskan di thread ini terdapat kelirumologi, asalkan Anda menyertakan argumen untuk menunjukkan kalau ada kelirumologi pada thread ini.
abis nonton kick andy nich kek nya TS nya kalo andy f noya kelirumolog bidang lalu lintas, TS bidang per Bloggingan
Tidak juga saya rasa.. panjang pendeknya tulisan itu tergantung kebutuhan. Bahkan kalau untuk jenis artikel review, misal review mobil, motor atau gadget 1 artikel bisa sampai 4000 bahkan 5000 kata. Sementara cara membuat masakan bisa saja hanya 200 kata. yang penting tidak bertele-tele, hehehe... CMIIW.
lalu bagaimana ya membedakan suatu web itu link farm atau bukan? Sama-sama link keluar.....Situs SB banyak link keluar....tapi situs Link Farm kok kena hajar google? Gimana sih membedakannya......apa darinamanya saja ini situs SB loh jadi google tidak memberi pinalty?
iya sih betul juga gan.. banyak yg PR 0 tp posisinya diatas yg ber PR.. tergantung jokinya juga sih gan
kasih link keluarnya sewajarnya hehe, iya nih gan maksud saya juga gitu yang maksud saya keliru, seperti yang saya kasih warna biru. "Artikel yang terlalu panjang yang sebenarnya tidak perlu terlalu panjang namun dipaksakan agar panjang..."
ikutan share yah, maaf kalo salah namanya juga nubie .. menurut saya sih gak keliru juga, kenapa bisa begitu? karena ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi. Pagerank, OBL, artikel, itu baru sepersekian persen saja dari keseluruhan faktor yang mempengaruhi .. 1. Mengenai PageRank, saya setuju jika mas gan meyakini bahwa Blog tidak ber-PR bisa mengalahkan Blog Ber-PR bahkan ber-PR tinggi .. Tapi saya kurang setuju jika PR tidak terlalu berpengaruh, setidaknya mas gan musti test lebih dari 1 blog, atau misalkan mas gan bikin riset dengan 10 blog yang tidak ber-PR, dengan tingkat kompetisi yang tinggi dimana blog2 yang bertengger di posisi 5 besar memiliki PR bahkan PR nya tinggi .. 2. Mengenai OBL, kalo ambil contoh kasusnya hxxp://wikipedia.org, rasanya terlalu jauh mas. Kenapa? bukan karena wikipedia itu adalah situs yang besar, tapi lebih kepada kekuatan domain dan halamannya .. 100% dan 96% masing2 kekuatannya mas gan .. Kalo sosbok, setau saya sosbok umumnya menggunakan platform pligg dan drigg .. Terus apa hubungannya dengan OBL? pada kasus begini, menurut saya platform juga berpengaruh. Coba saja lihat jika ada sosbok yang menggunakan platform wordpress atau blogspot misalnya, apakah PR nya masih bisa bertahan di PR tinggi dikarenakan banyak OBL? OBL menyebabkan user keluar dari blog kita, saya setuju dengan mas kalo yang ini. Karena memang secara logika kemungkinannya sangat besar sekali. Lalu apa pengaruhnya terhadap SEO jika hal itu terjadi? Saya juga masih kurang tau, tetapi yang menurut saya jelas keliatan dampaknya itu ada di bounce rate nya mas .. 3. Mengenai artikel, menurut saya sangat relatif sekali. Tapi saya sependapat jika artikel yang panjang terkesan dipaksakan bisa menyebabkan bounce rate, karena user kecewa dengan artikel yang tidak to the point. Tetapi ada kalanya user senang jika informasi tersebut ditambahkan dengan informasi - informasi lainnya yg terkait, tetapi tidak dipaksakan yah informasinya. Lalu apa pengaruh artikel panjang atau pendek terhadap SEO suatu blog? Saya tidak terlalu tau seberapa besar pengaruh artikel terhadap SEO. Karena, jangankan artikel yang pendek, yang tanpa artikel ajaa bisa di posisi 1. Artikel copas juga bisa posisi 1. Jadi gimana pengaruhnya? Saya juga gak begitu tau dan gak begitu memikirkan jika tujuannya untuk SEO .. Tetapi, jika tujuannya adalah untuk branding blog, artikel bisa diibaratkan sebuah produk. User atau pengunjung adalah pelanggan kita. Tentu kita ingin memberi yang terbaik kan yah untuk pelanggan kita? Mungkin sekian pendapat saya, mohon maaf jika ada salah kata ..