GAJI BURUH Kalahkan Gaji S1!!!

Benar Gan, kabar anginnya sih gitu. Banyak pengusaha satu persatu ninggalin Indonesia karena hal-hal seperti buruh banyak yang minta naik gaji padahal keuntungan perusahaan tips, nggak besar-besar amat. Kemudian pajak yang tinggi dari pemerintah. Pemerintah dengan enaknya saja minta pajak tanpa memikirkan perusahaan tersebut memperoleh laba atau malahan merugi. Dan juga banyaknya pengemplang pajak alias dikorup sehingga tidak betul-betul dirasakan oleh masyarakat hasil dari pajak yang telah mereka bayarkan.

 

kalo gaji buruh 3,7 juta, pasti banyak generasi2 muda kita yg bercita2 menjadi buruh, karena tanpa pendidikan yg tinggi sekalipun mudah untuk mendapatkan uang.. gimana mau makmur negara ini kalau org2 nya tidak bersyukur dan susah diatur !!!!!

 

Kemaren malah ada buruh yg punya ninja, gaya hidup hedonis gitu...kerjaan nuntut mulu alias nol

 

seharusnya jangan di pake kata BURUH disini, toh yg demo kebanyakan dari SPSI...
solanya kata2 buruh, orng langsung mikirnya , pekerja dgn pendidikan rendah mengandalkan tenaga dan otot

pegawai perusahaan tambang atau minyak seperti di kalimatan timur juga anggota SPSI, kaya Berau coal, kiani kertas, dll....
ane tau lah wong saudara ane banyak yg kerja disini, mereka ikut SPSI juga, kadang juga ikut demo kalo gaji telat di bayar

 

Suruh pindah ke swedia atau mana yg pengangguran pun dpt tunjangan

sent using tapatalkPro

 

Yang masih jadi karyawan, manajer, direktur, sebenarnya mereka sama dg buruh. Sama-sama bukan pemilik modal dan cuma jongos meskipun S1,S2 dsb .

Bukankah kita bisa menikmati "8jam kerja", "cuti melahirkan", "cuti haid", "pesangon" dll itu karena disuarakan para buruh ?

Dibikin simpel saja, gaji naik harga jual produk pabrik dinaikkan. Toh wajar gaji minta naik disaat pemerintah tidak mampu kontrol harga di negeri ini.

 

semestinya yang wajar saja kelihatannya sih enak kalu dikabulkan wah dapat gaji gede tapi gak sampe setahun bangkrut...indonesianya ditinggal investor.....lalu mau makan apa ?kadang-kadang pemikirannya terlalu ego...didaerah padahal masih banyak yang gajinya dibawah 1 juta....susahnya ada provokator gak mau ikut dipaksa ikut demo....sepertinya ini ada permainan kotor ...yang mau menjegal pemerintah

 

Saya sebagai wong cilik sih... Mintanya harga beras, minyak, gula.. kopi dll jangan mahal2 lah.... ditekan gitu tingkat kenaikan harganya...
lha wong kalo harga sembako murah... gaji berapapun kami ini nerimo... lha kalo harga pada mahal.... kami ini mau makan apa??
beli beras.. gula ga kebeli... beli gula.. lauk ga kebeli... belum lagi nanti anak2.. ada yang mau sekolah, mau beli buku...
lha mbok yo mikir......

sembako murah... itu harga mati....

ngapunten menawi katah klenta klenthunipun

 

kalau S1 ( fresh graduate ) biasanya gaji pokok minimum 2X gaji pokok operator ( buruh )

kalau itung2an, pengalaman dulu pas kerja di pabrik, biasa aja tuh gaji para operator ( buruh ) melebihi gaji kepala seksi sekalipun yg notabene mayoritas S1, soalnya operator ( buruh ) lembur dibayar, kepala seksi ga ada lembur ( kalaupun lembur ga dibayar )

 

Jadi ingat jaman2 nego gaji dulu hehe, kalo perusahaan kasih banderol 2,2 kemudian kita minta 2,5 jatuh2nya di kisaran 2,2 + 2,5 trus bagi 2, jadi sekitar 2,350 dapatnya, makanya orang minta agak tinggi di 3,7 biar kalo di nego ga gitu turun kali jatuhnya hehe

 

sebenernya bukan masalah pendidikan atw kebutuhan hidup layak cuy, itu alasan yang bisa di buat2

yang menjadi masalah adalah apakah perusahaan MAMPU bayar tu buruh?
mo minta gaji 10 juta juga g masalah kalo perusahaan mampu, la ini ongkos produksi aja pas2an, bisa amsiong bandar

 

sebentar lagi bakal pindah tuh semua perusahaan, kalau gak ya ganti pake mesin...

 

Yah dimana2 yg berlaku take it or leave it, jadi inget anak2 ads-id dipecat masal gugle, mau demo?
termasuk ane

 

gaji guru honorer SD tu msh ada yg 150 rbu/bulan gan....

 

Sebenarnya kalau saya secara pribadi tidak ada masalah asalkan kenaikan gaji/upah diimbangi dengan peningkatan skill dan kinerja. Terus terang saya bukan termasuk orang yang setuju jika jenjang pendidikan dijadikan standar atau patokan tinggi/rendah nya gaji. Kenapa? Sekali lagi skill dan kinerja lah yang semestinya menjadi patokan.

Di Australia misalnya buruh bangunan di negara bag. Victoria yang saya tahu sendiri upah mereka besar, bahkan lebih besar dari beberapa pegawai kantoran. Tapi skill mereka handal dan tingkah laku mereka pun bukan tingkah laku kasar atau kampungan sebagaimana umumnya pekerja bangunan di Indonesia yang kerja sambil bersiul-siul kalau ada cewek cantik lewat misalnya.
Ketika bekerja memang kentara sekali dari penampilannya bahwa mereka buruh, namun di luar jam kerja cara berpakaian, tingkah laku dan sopan santun mereka tak beda dengan pekerja lain bahkan yang lebih berpendidikan.

S1 cari kerja di Australia? Ya bisa saja asal mau kerja asal seperti jadi cleaning service atau kerja kasar lainnya. Gelar S1 atau S2 Indonesia sekarang ngga laku bro di Aussie. Lulusan Aussie aja banyak yang pontang-panting cari kerja di sana.

Jadi solusinya apa? Yah menurut saya pribadi sih kembali ke diri kita masing-masing. Passion kita dimana? Minat kita dimana? Fokuskan saja ke situ , tingkatkan skill jadi spesialis di bidang yang kita sudah pilih. Perkara ada pekerjaan atau orang lain yang dapat upah atau gaji lebih tinggi so what?? Kenapa harus bandingin diri kita sama orang lain? Semua orang punya preferensi yang beda-beda kok. Just be yourself lah kalau ane bilang.

Kembali ke soal upah buruh tadi ya pendapat saya itu tadi, gimana skill nya? Pantaskah dapat kenaikan segitu? Itu saja ngga perlu dibandingkan dengan gaji lulusan S1, S2, S3 dan S lain-lain lah...

 

Ane mau coba melamar jadi buruh ah... nyambil Online juga... kan lumayan, kalo Online gak dapat, udah lumayan dari Gaji

 

Ga apa2 gan, kemungkinan bentar lagi gaji mereka 0 alias nganggur. Hehe

 

Waduh siap2 nyetok barang2 persediaan sembako nh sblm pd mahal.

Sent from my GT-S5300 using Tapatalk 2

 

Wah bisa2 ntr karyawan S1 nih yg demo di jalan.. hehe..

Emg plng enak usaha sendiri gan, bisa buka lapangan pekerjaan..

 

kembali kepada diri sendiri aja gan Berusaha dan Berdoa, mau S1, S2 kalau cuma ngandelin gelar itu tp malas untuk buka lapangan pekerjaan sama aja mubadzir