1. Halo Guest, pastikan Anda selalu menaati peraturan forum sebelum mengirimkan post atau thread baru.

92% Karyawan Indonesia Tidak Termotivasi dengan Pekerjaannya

Discussion in 'Chit Chat' started by rahmani123, Mar 5, 2015.

  1. rahmani123

    rahmani123 Super Hero

    Joined:
    May 28, 2011
    Messages:
    2,138
    Likes Received:
    760
    Beberapa waktu lalu Gallup Worlwide (sebuah lembaga riset internasional) melakukan survei tentang Motivasi Kerja Karyawan terhadap 73 ribu responden dari 141 negara di dunia, termasuk Indonesia.
    Hasil riset Gallup itu menunjukkan hanya 8% karyawan di Indonesia yang benar-benar memiliki level engagement yang tinggi, komitmen dan motivasi kuat dengan pekerjaannya. Sisanya, atau 92 % hanya melakukan pekerjaannya dengan gitu-gitu saja : berangkat, tugas selesai, pulang, lalu terima gaji di akhir bulan.
    Di dunia, hasilnya juga relatif sama, hanya sekitar 13% yang punya high engagement level dengan pekerjaannya.
    Kenapa bisa begitu? Kenapa mayoritas karyawan di Indonesia dan dunia tidak memiliki motivasi yang begitu kuat terhadap pekerjaanya? Ada tiga faktor kunci yang bisa menjelaskan fakta kelam ini.
    Sejatinya ada beragam faktor yang bisa menjelaskan kenapa seorang karyawan tidak begitu termotivasi dengan pekerjaannya. Disini kita akan melacak tiga diantaranya.


    Bad Motivator # 1 : Your Salary is Suck.
    Hampir selalu faktor rendahnya gaji merupakan faktor yang membuat motivasi karyawan meleleh.

    Beban kerjanya banyak. Berangkat kerja pagi, pulang petang, macet di jalanan. Sudah begitu, gajinya hanya pas-pasan untuk hidup. *Sakitnya tuh disini* *sambil tunjuk bokong* [​IMG]
    Saya juga sering melakukan survei kepuasan karyawan untuk berbagai klien, dan faktor salary ini selalu yang mendapatkan skor paling rendah.
    Padahal studi-studi ilmiah tentang human capital telah menunjukkan, faktor salary yang kompetitif merupakan salah satu elemen kunci penentu kejayaan sebuah bisnis.
    Berdasar temuan riset, siklusnya adalah seperti ini : gaji mak nyus > lalu mampu attract dan retain great employees > kemudian produktivitas kerja meningkat > lalu kinerja bisnis melambung > sehingga profit naik > akibatnya gaji makin mak nyus.
    Siklus yang sebaliknya berwarna muram : gajinya ya gitu deh > motivasi kerja karyawan menurun > kreativitas dan produktivitas menurun > lalu kinerja bisnis nyungsep > lalu profit stagnan > akibatnya gaji ikut-ukutan stagnan > capek deh.
    Disini kita mungkin layak mengenang kembali kalimat klasik yang bunyinya seperti ini : if you pay peanuts, you will only get monkeys. Dan monkeys tak akan pernah bisa membuat bisnismu berjaya.


    Bad Motivator 2 # Your Job is Boring.
    Banyak karyawan yang mungkin motivasinya layu karena pekerjaannya monoton, repetitif, membosankan dan tidak ada tantangan lagi.

    Padahal jiwamu hanya akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pekerjaanmu. Saat pekerjaanmu mekar dan menawarkan beragam tantangan yang menarik, jiwamu akan ikut mekar.
    Sebaliknya, jika pekerjaanmu monoton dan membosankan, pelan-pelan jiwamu akan ikut stagnan. Gairah pertumbuhan dirimu akan meredup.
    Saat otaknya dipotret dengan alat MRI, karyawan yang pekerjaannya monoton dan repetitif maka sel sarafnya benar-benar terlihat seperti mati. Layu dalam makna yang sebenar-benarnya.
    Itulah kenapa seseorang yang melakukan pekerjaan repetitif dan monoton, acap merasa otaknya menjadi mandul dan jumud. Mungkin memang karena sel-sel otaknya layu, tidak bisa mekar dan redup atau tidak fresh.

    Bad Motivator # 3 : Your Career is Going Nowhere
    .
    Jalan karirmu sama seperti jalanan saat pulang kerja : macet dan padat merayap.

    Sense of progress. Ini adalah kata kunci yang amat menetukan level motivasi seseorang. Hanya dengan sense of progress, orang masih tetap bisa memiliki harapan dan motivasi.
    Sebaliknya, saat sense of progress itu lenyap, maka harapan seseorang juga pelan-pelan pudar. Dan saat harapan telah benar-benar hilang, sesungguhnya jalan ceritamu juga sudah usai. Tak ada motivasi lagi untuk melanjutkan sejarah kehidupan.
    Itulah yang terjadi dengan kamandekan karir atau tidak adanya sistem dan jenjang karir yang jelas. Tak ada lagi sense of progress atau pergerakan karir yang melentingkan harapan dan motivasi.


    Demikianlah tiga faktor kunci yang mungkin bisa menjelaskan kenapa mayoritas karyawan Indonesia kurang begitu bagus motivasi kerjanya.
    Saya hanya berharap, Anda semua masuk yang kategori 8% : yang memiliki komitmen dan motivasi tinggi dengan pekerjaannya. Dan bukan masuk yang kategori 92% (kalau begini, saya akan ikut merasa sedih [​IMG] ).
    Namun kalaupun gaji Anda masih rendah atau karir Anda mentok, jangan pernah mengeluh. Sebab mengeluh tidak akan pernah memberimu jalan keluar. Mengeluh hanya akan membuatmu makin tenggelam dalam lorong ketidakberdayaan.
    Gunakan KREATIVITAS-mu untuk mencari solusi. Dan kenanglah selalu kalimat ini :
    You create your own destiny. Bukan bos, atasan, pejabat, tetangga, mertua atau gebetanmu. Bukan. But YOU. You define your own storyline.

    Sumber : strategimanajemen.net/2015/02/02/kenapa-92-persen-karyawan-indonesia-tidak-termotivasi-dengan-pekerjaannya-2
     
  2. Cendol

    Cendol Ini Bisa Sampai Berapa Kata ?

    Joined:
    Nov 6, 2012
    Messages:
    2,175
    Likes Received:
    270
    wkwwk emng gitu dari dulu :D
    kita dah banting tulang, yang kaya ttp aja si bos :D
     
  3. kriwil

    kriwil Ads.id Starter

    Joined:
    Aug 27, 2012
    Messages:
    84
    Likes Received:
    25
    Location:
    DSN. Langon
    yang namanya kuli tetep aja kuli bro
     
  4. Alfiant

    Alfiant Super Hero

    Joined:
    Jul 3, 2014
    Messages:
    1,515
    Likes Received:
    147
    Location:
    Indonesia
    maka dari itu ane pengen jadi BOS. Motivasi ane itu pengen jadi bos. Gaji sebesar apapun, karyawan tetaplah karyawan, bekerja untuk orang lain.

    Kalo bos beda, walau penghasilannya sedikit, bos tetaplah bos, memperkerjakan orang lain.
     
  5. Cendol

    Cendol Ini Bisa Sampai Berapa Kata ?

    Joined:
    Nov 6, 2012
    Messages:
    2,175
    Likes Received:
    270
    Untung saya dah jadi bos
    gak ada yang merintah sono sini
    kerjaan bebas semaunya
    tiap bulan ttp gajian :p
     
  6. rainforest

    rainforest Super Hero

    Joined:
    Aug 15, 2012
    Messages:
    1,155
    Likes Received:
    140
    tergantung tingkatan lah..direktur utama perusahaan besar misal Pertamina..tetap seorang karyawan
    pedege kaki lima itu bos utk diri sendiri..terus kerenan pedege kaki lima dibanding direktur utama pertamina?
     
  7. voldis

    voldis Ads.id Fan

    Joined:
    Mar 22, 2013
    Messages:
    236
    Likes Received:
    15
    Location:
    Malang
    Gilak, memotivasi banget artikel ini. Saya sendiri juga punya pemikiran yang sama kayak agan2 diatas. "Pengen jadi bos".
    But... before be a big boss. Kita mesti melalui jurang yang terjal. Do trial and error.
    Nah.. ditahap ini nih kebanyakan orang memilih buat mundur dan memilih jadi karyawan.

    Kadang disitu saya merasa sedih.
     
  8. ingkong

    ingkong Super Hero

    Joined:
    Jan 17, 2014
    Messages:
    2,369
    Likes Received:
    249
    baca tulisan ini berasa di ruang kelas lagi kuliah, keren bahasa penyampaianya
    :jatuhcinta:
     
  9. Aprilia88

    Aprilia88 Super Hero

    Joined:
    Dec 26, 2013
    Messages:
    2,127
    Likes Received:
    87
    Dan hanya sedikit juga orang yang berani mengambil resiko untuk pekerjaan yang disenanginya
     
  10. bocah_lugu

    bocah_lugu Ads.id Pro

    Joined:
    Nov 16, 2011
    Messages:
    284
    Likes Received:
    14
    Location:
    Kota Gethuk
    kita cuma gigit jari meskipun kerja kita bagus. karena sang penjilat lebih lihai menyerobot jalan kita. dan fenomena penjilat itu dimana2 pasti ada dan susah untuk diberantas. itu faktor lain mngapa kita tak termotivasi.
     
  11. alexmoniaga

    alexmoniaga Newbie

    Joined:
    Mar 7, 2015
    Messages:
    18
    Likes Received:
    0
    nice artikel gan:D
     

Share This Page