Tribal Marketing (Penutup)

Tulisan ini jadi penutup 2 trit sebelumnya :

https://ads.id/forums/index.php?threads/cara-seo-tanpa-pesaing-dengan-ai.407336/
https://ads.id/forums/index.php?threads/mengenal-ai-lewat-film-terminator-2-judgment-day.407352/

Hatur Tengkyuw buat respon Bro @Rootnesia , respon kaya gini emang yang saya tunggu seperti kodratnya forum. Sebagai media diskusi. Ijin Quote ya...

Yang saya obrolin bukan soal SGE. Saya sementara belum sempet plajarin juga soal project SGE.

Saya cuma pengen ajak kilas balik dan inget kalo Search Engine itu sudah ada sebelum internet dalam bentuk rekomendasi orang, word of mouth ato informasi dari mulut ke mulut.

Dulu sebelum internet ada, kalo kita main ke luar kota kan kita nanya tu ke temen ato sodara yang di sana : "Makanan di sini yang ok apa ya?" atau "Tempat main/nongkrong yang asik di mana?". Ini yang sekarang prosesnya dipercepat AI untuk melengkapi dan mendampingi algoritma yang sudah ada (keyword based).

Bentuknya : Google discover, explore/latest in di gugel map, video/konten rekomendasi di sosmed, people also search di gugel. Ini yang kita incer.

NOTE : Sebagai pelengkap dan pendamping, bukan menggantikan dan bukan buat dibandingin mana yang lebih bagus vs keyword based SEO. Kalo modalnya kuat ya dikerjain semuanya.

Caranya dengan lakuin 2 step :
1. Pilih nama brand yang gampang diinget, gampang diucap, gampang diketik, plus bisa dijadiin nama domain dan username.
2. Kaitkan nama brand dengan produk, jasa atau karakter brand.

Contoh : Canva dan Jagat Review. Keduanya punya nama yang konsisten. Ketika orang mendapat manfaat dan saling cerita, datanya diolah AI menghasilkan kesimpulan "Canva = tempat bikin cv" dan "Jagat Review = review laptop".

Kedua kesimpulan ini menghasilkan keyword "cv di canva" dan "jagat review laptop gaming murah".



Pertanyaanya, kalo media besar bidik 2 keyword itu... siapa yang untung? Bahkan jika media besar mampu menguasai 2 keyword itu, ujungnya orang tetap akan menggunakan canva dan nonton/baca konten jagat review.

Yang asik dari fenomena ini, kita bahkan tidak perlu mengharap ada link dengan anchor brand kita. Cukup dengan orang menulis brand kita sudah cukup untuk diolah AI.

Ini sebabnya di tulisan pertama ada dislcaimer kalo cara ini cuma bisa dilakuin oleh orang/tim yang beneran senang dengan bidangnya.

Sangat sulit menghasilkan produk atau konten yang bermanfaat untuk orang lain secara konsisten hingga jadi rekomendasi kalo orientasinya cuma duit.

Build community. Build tribe. Duit dateng sendiri.

 

Ohhh, I see... intinya soal branding ya berarti

Ok, saya setuju klo utk yg ini
Ini sama aja kaya p-storenya mbah tri
Saya inget brp hari lalu sempet ada yg ngepost
"sekelas p-store aja indexnya bisa kena babat ya"

Saya sih nggak ikut komen,
Cm dalem hati saya, lha p-store mah nggak keindex jg bakalan tetep rame
Mana ada org mau jual beli disana segala pake ngetik dulu di google
Kan org tau p-store karena sosok ownernya yg punya jasa rekber

Bener sih, klo brandingnya udh strong
Mau ada update algo sehari 3x jg nggak bakal ngefek
Cm ya itu, butuh waktu lama buat nge-branding
Cocok lah sama disclaimer di thread pertama:

No debat hu klo intinya ke arah branding

 

ternyata ini tentang branding,, soalnya awalannya muter2 di AI.. kalo cara ini sudah saya lakuin 8 bulan terakhir.. cenel yutub (ada 3), lapak di shopee, dan lapak di tiktok shop udh memiliki nama yg sama.. tinggal nama blog yg belum sama hehe

 

Sharing yang menarik. Helpful. Long term.

 

ikutan nimbrung sepuh aghhh

 

Nyimak